Pengalaman Kuretase di RS Permata Medika Semarang

oleh Rainbow Daily
Pengalaman keguguran dan kuretase di RS Permata Medika Semarang

Sore itu, aku menghubungi suamiku yang masih berada di kantor untuk mengabarkan kalau flek yang keluar makin banyak. Namun, aku merasa hal tersebut merupakan hal wajar dan normal terjadi di masa kehamilan. Toh, badanku nggak lemas alias sehat-sehat saja. Aku pun nggak tahu bagaimana rasanya kontraksi. Saat itu aku cuma merasakan perut begah dan sedikit kencang. Lagi-lagi, aku kira ibu hamil wajar mengalami hal tersebut.

Saat itu, aku masih merasa tenang-tenang saja. Lagi pula, semalam sebelum perdarahan makin banyak, aku baru saja USG di Klinik Bayi Jenius dengan dr. Aristo dan mendengarkan detak jantung baby di dalam rahim untuk pertama kalinya. Teman-teman bisa membayangkan betapa bahagianya kami, kan?

Masuk IGD dengan Perdarahan Hamil Usia 7 Minggu

Setelah pulang USG, aku buru-buru istirahat dan berharap flek yang keluar bisa berhenti. Awalnya, aku nggak tahu kalau hamil. Makanya, aku masih beraktivitas normal dari kota satu ke kota lainnya. Dari Yogyakarta, Solo, Karanganyar, hingga Salatiga dalam rentang waktu berturut-turut. Begitu pun urusan makan, dulu hampir tiap hari selalu makan junk food dan minum bersoda. Alhasil, saat aku keluar flek pertama kali, aku kira karena aku menstruasi bukan karena hamil.

Ternyata, flek hanya keluar selama tiga hari. Setelah itu, flek berhenti dan aku coba iseng melakukan test pack. Benar saja, hasilnya garis dua samar! Tanpa pikir panjang, aku dan suami langsung menuju ke Klinik Bayi Jenius untuk USG dan memastikan kehamilan. Aku melakukan USG pertama saat usia kehamilan 5 weeks dan baru terlihat kantung kehamilannya saja. Padahal saat itu menggunakan USG transvaginal.

Setelah dokter memberikan vitamin, beliau menyarankanku untuk USG lagi dua minggu kemudian mengingat ada flek yang keluar. Nah, memasuki minggu ke 6 dan ke 7, kadang-kadang flek keluar dan berhenti. Sampai akhirnya, tiba waktunya USG transvaginal lagi dan alhamdulillah janin sudah tampak plus terdengar detak jantung. Ah, bahagianya!

Sayangnya, rasa bahagia tersebut nggak bertahan lama. Karena esok paginya, flek keluar makin banyak dan deras. Bahkan seperti saat menstruasi. Alhasil, sembari istirahat dan menunggu suami pulang dari kantor, aku bersiap menuju IGD RS Permata Medika Semarang. Setibanya di sana, aku dicek oleh bidan. Ternyata sudah pembukaan kedua, tanpa sadar janin sudah keluar spontan. Nangis kejer lah aku!

Baca juga: Konsultasi Online Keempat dengan dr.Mita, Sp.KK

Pelayanan Rawat Inap RS Permata Medika Semarang

Hal pertama yang dilakukan oleh pihak RS Permata Medika Semarang adalah membawaku ke ruang observasi selama satu malam. Beruntungnya, perdarahanku nggak begitu banyak plus perut rasanya lega banget. Kalau nggak salah, aku dianjurkan untuk puasa sebelum tindakan kuretase.

Esok paginya, sekitar jam 9 pagi, proses kuretase dilakukan. Sakit bukan main saat obat bius disuntikkan ke dalam tubuh. Rasanya otot seperti mau pecah, tapi setelah beberapa detik aku langsung tertidur tak sadarkan diri. Selama proses kuretase aku nggak merasakan apa-apa. Benar-benar tidur pulas dan banyak mimpi sampai ngigau nggak jelas. Wkwkwk

Kata suamiku, proses kuretase juga cukup sebentar, sekitar 15 menitan. Yang lama justru saat menunggu aku sadar dari obat bius. Begitu sadar, aku diperbolehkan minum karena rasanya haus dan lapar sekali. Selanjutnya, aku dipindahkan ke kamar perawatan biasa. Alhamdulillah, bisa lebih leluasa dan lega karena bisa istirahat dengan nyaman.

Menurutku, bidan, perawat, dan satpam di RS Permata Medika sangat ramah dan proses administrasinya cepat. Sayangnya, dokter yang menangani proses kuret nggak memperkenalkan diri dulu. Biasanya, jika akan ada tindakan medis, dokter yang menangani akan menyapa pasien dengan berkenalan dan menceritakan sedikit prosesnya. Namun, di RS Permata Medika Semarang ini dokternya terkesan cuek. Bahkan, nggak ada jadwal visit meskipun aku menginap semalam di ruang perawatan.

Biaya Kuretase di Rumah Sakit Permata Medika Semarang

Beruntung banget aku memiliki BPJS jadi biaya kuretase dan ruang perawatan di-cover BPJS. Kami hanya mengeluarkan biaya untuk perawatan seperti underpad, pembalut besar, dan lainnya. Mungkin kalau nggak di-cover BPJS biayanya cukup mahal mengingat aku melakukan kuretase di rumah sakit swasta dengan pelayanan yang cukup prima.

Lokasi Rumah Sakit Permata Medika Semarang

Untuk lokasi Rumah Sakit Permata Medika ada di Jl. Raya Mr. Moch Ichsan No.93-97, Ngaliyan, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kalau teman-teman ingin mengetahui informasi RS Permata Medika Semarang lebih detail, silakan ikuti akun media sosial IG @rs_permatamedika.

Semoga pengalaman kuretase ini bisa bermanfaat buat teman-teman, ya. Pokoknya, kalau sedang hamil dan ada perdarahan entah sedikit atau banyak, langsung saja konsultasi ke dokter. Kalau perlu langsung menuju IGD rumah sakit terdekat. Jangan sampai terlambat, tetap tenang dan percaya dengan kuasa Tuhan.

Alhamdulillah, setelah bulan November 2021 keguguran dan kuretase. Bulan Maret 2022 aku hamil kembali dan sekarang usia kandunganku sudah 33 weeks. Doakan dedenya sehat, sempurna, kuat, dan lancar proses persalinannya, ya. Aamiin

You may also like

0 0 votes
Rating Artikel
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments